Kamis, 27 Februari 2014





BECAUSE TOO MUCH IS NEVER ENOUGH
Pernahkah kalian merasakan saat dimana kalian sudah berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan sesuatu, tapi pada akhirnya hasilnya sama sekali tidak sesuai dengan apa yang kalian inginkan? Atau kalian sudah begitu lama menunggu sesuatu atau seseorang, tapi tetap saja kalian tidak mendapatkan apa yang diinginkan? Malah dibilang, “Siapa suruh nungguin?! Aku gak pernah nyuruh kok!!!”
Oh, that totally sucks!! Tidak dihargai, disepelekan, dan dianggap tidak penting itu tidak enak, apalagi oknum yang melakukannya adalah orang yang benar benar kita sayang. It hurts, girl!! Aku selalu mencoba untuk menghargai apapun yang orang lain lakukan untukku karena aku tahu bagaimana rasanya tidak dihargai dan bagaimana rasanya menunggu. Seperti yang pernah kukatakan, memang terkadang seseorang tak akan pernah memahami apa artinya menunggu. Melakukan kebaikan untuk orang lain itu tak pernah ada salahnya walaupun belum tentu tanggapan dari orang lain ke kita juga baik. Mencintai orang dengan tulus itu tak ada salahnya,bahkan ketika orang itu tak peduli dan tak lagi membutuhkan kita. Semua akan kembali ke karma, do good things, and good things happen. Menurutku, orang yang tidak bisa menghargai apa yang sudah orang lain lakukan dan mengorbankan sesuatu untuknya itu hanyalah orang-orang egois, mungkin juga munafik.
Mengikhlaskan dan menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita itu memang susah, sangat susah malah. Kadar kekuatan seseorang untuk bersabar itu berbeda-beda, tapi soal yang susah belum tentu tak bisa dikerjakan. Kita hanya perlu menambah energy untuk mengerjakannya. Lelah juga belum tentu harus berhenti selamanya. Ikhlas itu didepan, bukan dibelakang. Kalau sudah terjadi baru ikhlas, itu namanya pasrah. Aku selalu berpendapat bahwa hidup tak harus sesuai rencana. Bukan berarti kita tak butuh rencana, tapi aku yakin akan ada kejutan-kejutan tak terduga di dalam rencana itu. Bagaimana jika hidup tak sesuai dengan yang direncanakan? Chill out, Dude! Disitulah nikmatnya hidup, disitulah kekuatan kita untuk bersabar diuji. Masalah-masalah itu pasti akan membuat kita selangkah lebih maju dan lebih dewasa.
Namun, terkadang hidup tak semudah itu. Bukan berarti setelah bertubi-tubi menghadapi masalah, kita akan terbiasa dengan semua itu. Minimal akan ada dua kemungkinan~ kita bisa lebih tegar, lebih kuat, dan lebih dewasa menghadapi hidup atau kita akan merasa lelah, frustasi, dan bunuh diri. Suatu saat semua yang kulakukan ini akan terasa sangat melelahkan jika dia masih sedingin itu. Never expecting too much, because too much is never enough. Jangan menggangap diri kita dewasa jika masih selalu mengharapkan orang lain selalu mengerti dan memahami diri kita tanpa kita mencoba untuk memahami orang lain. Jangan mengalah pada keadaan, mengalahlah pada ketiadaan.