Senin, 05 Januari 2015

bapak dan ibu

Walaupun orangtua-ku tidak memberiku tinggal di sebuah villa mewah, mereka tidak membiarkan aku tinggal di jalanan; walaupun orangtua-ku tidak memberiku pakaian branded, mereka tidak pernah membiarkan aku kedinginan; walaupun orangtua-ku bukan orang kaya, mereka selalu memberiku uang jajan yang cukup; walaupun orangtua-ku jarang membawa aku makan di restoran, mereka tidak pernah membiarkan aku kelaparan. Walaupun mereka sangat sederhana, mereka memberi aku cinta yang paling kaya!
Aku mohon kepada sang waktu, janganlah kau melukai mereka, sehatkanlah mereka. 
Amin.

Kamis, 27 Februari 2014





BECAUSE TOO MUCH IS NEVER ENOUGH
Pernahkah kalian merasakan saat dimana kalian sudah berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan sesuatu, tapi pada akhirnya hasilnya sama sekali tidak sesuai dengan apa yang kalian inginkan? Atau kalian sudah begitu lama menunggu sesuatu atau seseorang, tapi tetap saja kalian tidak mendapatkan apa yang diinginkan? Malah dibilang, “Siapa suruh nungguin?! Aku gak pernah nyuruh kok!!!”
Oh, that totally sucks!! Tidak dihargai, disepelekan, dan dianggap tidak penting itu tidak enak, apalagi oknum yang melakukannya adalah orang yang benar benar kita sayang. It hurts, girl!! Aku selalu mencoba untuk menghargai apapun yang orang lain lakukan untukku karena aku tahu bagaimana rasanya tidak dihargai dan bagaimana rasanya menunggu. Seperti yang pernah kukatakan, memang terkadang seseorang tak akan pernah memahami apa artinya menunggu. Melakukan kebaikan untuk orang lain itu tak pernah ada salahnya walaupun belum tentu tanggapan dari orang lain ke kita juga baik. Mencintai orang dengan tulus itu tak ada salahnya,bahkan ketika orang itu tak peduli dan tak lagi membutuhkan kita. Semua akan kembali ke karma, do good things, and good things happen. Menurutku, orang yang tidak bisa menghargai apa yang sudah orang lain lakukan dan mengorbankan sesuatu untuknya itu hanyalah orang-orang egois, mungkin juga munafik.
Mengikhlaskan dan menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita itu memang susah, sangat susah malah. Kadar kekuatan seseorang untuk bersabar itu berbeda-beda, tapi soal yang susah belum tentu tak bisa dikerjakan. Kita hanya perlu menambah energy untuk mengerjakannya. Lelah juga belum tentu harus berhenti selamanya. Ikhlas itu didepan, bukan dibelakang. Kalau sudah terjadi baru ikhlas, itu namanya pasrah. Aku selalu berpendapat bahwa hidup tak harus sesuai rencana. Bukan berarti kita tak butuh rencana, tapi aku yakin akan ada kejutan-kejutan tak terduga di dalam rencana itu. Bagaimana jika hidup tak sesuai dengan yang direncanakan? Chill out, Dude! Disitulah nikmatnya hidup, disitulah kekuatan kita untuk bersabar diuji. Masalah-masalah itu pasti akan membuat kita selangkah lebih maju dan lebih dewasa.
Namun, terkadang hidup tak semudah itu. Bukan berarti setelah bertubi-tubi menghadapi masalah, kita akan terbiasa dengan semua itu. Minimal akan ada dua kemungkinan~ kita bisa lebih tegar, lebih kuat, dan lebih dewasa menghadapi hidup atau kita akan merasa lelah, frustasi, dan bunuh diri. Suatu saat semua yang kulakukan ini akan terasa sangat melelahkan jika dia masih sedingin itu. Never expecting too much, because too much is never enough. Jangan menggangap diri kita dewasa jika masih selalu mengharapkan orang lain selalu mengerti dan memahami diri kita tanpa kita mencoba untuk memahami orang lain. Jangan mengalah pada keadaan, mengalahlah pada ketiadaan.

Selasa, 25 Februari 2014

Kisah Permulaan di SMK Pangudi Luhur Muntilan






“BISO RUMONGSO”
            Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan keajaiban Al-Quran dan Doa. Kedua orang tuaku, Slamet Suroto dan Trimoyah, atas kepercayaan dan dukungan serta doa yang tanpa batas. Ketiga saudaraku, Pajar Triyanto, Supriyono, dan kakakku yang paling cantik Pajar Putri Lestari. Bruder Agus Sekti FIC , Bruder Yusup Kuncoro FIC, dan para Bruder FIC Komunitas Muntilan. Tak lupa keluarga besar dan kawan-kawanku di Semarang maupun diberbagai Nusantara. Dan untuk semua pesan yang tak pernah tersampaikan….~
Berbagi kisah cerita  selama 3 tahun bersama keluarga besar SMK Pangudi Luhur Muntilan, tentunya ini sangat menyenangkan. Tidak terasa selama 3 tahun saya belajar di Kampus Black Red, dan tinggal di Asrama Kongregasi Bruder FIC Muntilan. Begitu banyak cerita kisah perjalanan hidup yang saya lewati suka maupun duka. Itu semua sebagai proses saya belajar dalam keseharian disetiap esok yang akan lebih baik.
Pertama kali berangkat menyerahkan formulir pendaftaran dan test seleksi ke SMK Pangudi Luhur Muntilan saya sangat bersemangat. Berpamitan kepada kedua orang tua ,”ati-ati yo nang ing perjalanan,ojo ngebut lan ojo lali doa” itu pesan dari ibu. Saya diantar oleh Mas Pajar berangkat dari rumah (Semarang) pagi pukul 03.30 WIB, menggunakan sepeda motor. Saat itu udara sangatlah dingin jadi kami memakai pakain jaket yang tebal, dan berkendara kecepatan sedang. Perjalanan kami tempuh dari Semarang sampai Muntilan sekitar 2 jam,puji syukur gak ada kemacetan dan halangan apapun disepanjang perjalanan. Pukul 05.00 WIB sampailah di SMK Pangudi Luhur Muntilan, sampai didepan gerbang kami disambut dengan suara anjing penjaga. Tak lama kemudian satpam penjaga malam pun keluar dan membukakan gerbang dan mempersilakan kami masuk untuk beristirahat di pos satpam. Satpam tersebut Mas Christ dan Mas Eko ternyata juga masih temannya Mas Pajar. Karena waktu test seleksi masih lama saya harus istirahat untuk menyimpan tenaga, karena lelahnya saya juga tertidur selama 1jam di pos satpam.
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, test seleksi pun akan dimulai yang pertama adalah test akademi dan kujuruan, test jasmani dan rohani, dan test wawancara. Dengan rasa percaya diri dan semangat yang berkobar saya melaksanakan test demi test seleksi tersebut. Yeah, semua test tersebut bisa saya kerjakan dan laksanakan, walaupun belum tahu hasilnya saya tetap optimis, berdoa dan percaya bahwa semua yang saya kerjakan itu benar. Selesai test saya dan kakak langsung kemas-kemas dan pulang kembali ke Semarang. Dalam perjalanan pulang ini memang kami agak lelah, saat dijalan pun kami berhenti beberapa kali untuk istirahat. Sampai dirumah memang sudah sore menjelang malam, tapi tidak masalah karena sampai tujuan dengan selamat.
Pengumuman test pun sudah di informasikan, bahwa saya telah diterima, ya memang sangat mengembirakan buat saya dan keluarga. Semua keperluan untuk bersekolah di Muntilan saya siapkan dengan baik dan lengkap apa yang saya butuhkan.
Tahun 2011 bulan Juli adalah awal perjalanan saya menapaki Kabupaten Magelang, khususnya wilayah Muntilan. Ini pengalaman hidup baru saya berada di Muntilan,  awal yang berat bagi saya untuk meninggalkan kedua orang tua dan saudara yang berada di Semarang. Tapi inilah realitas, bahwa hidup tak selamanya berada ditempat yang nyaman, tapi juga berada ditempat yang baru untuk kita. Bruderan FIC Muntilan, inilah rumah dan keluarga baru saya selama berada di Muntilan dan utuk selamanya juga. Saya berterimakasih kepada para Bruder yang telah menerima saya dan memberikan bantuan.
Tempat, sekolah, teman, orang-orang, suasana bahkan semuanya akan saya mulai di Muntilan, SMK Pangudi Luhur Muntilan. Selamat datang itu semua… MOPDIB TA 2011/2012, dilaksanakan selama 4 hari dan diuraikan 3 hari di Kampus SMK Pangudi Luhur Muntilan, 1 hari di Kompleks Akademi Militer (AKMIL Magelang). Itulah kegiatan pertama yang harus dilakukan saat penerimaan siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah maupun kampus. Dikerjain habis-habisan sama kakak panitia MOPDIB memang bikin malas, suruh nyanyi, pake atribut yang ribet, suruh bawa alat-alat apapun yang diinstruksikan.
Keluarga kelas TPB (Wali Kelas Bapak Nori Wibowo dan kawan-kawanku Anjar, Acshan, Adit, Isna, Andre, Aan, Angga, Kristian, Ramadhan, Fajar, Anis, Hani, Icshan, Kalis, Margono, Puput, Rina, Dion, Septiadi, Septyan, Bima, Ebo, Thegar, Aryawan, Wury, Yoga, Bayu, Galih, dan kawanku yang telah pindah sekolah Pascal, Verdy, Wulan, Deni). Dari satu dan ke yang lain memiliki sifat yang berbeda-beda dan khasnya masing-masing. Begitu banyak cerita yang pernah terjadi bersama-sama di dalam kegiatan sekolah maupun diluar sekolah. Tidak terasa sudah 3 Tahun kita bersama satu angkatan, masuk bersama dan LULUS pun bersama 100%.
THINK THE BEST = pikirkan yg terbaik, untuk
TO BE THE BEST= menjadi yg terbaik
DO THE BEST = lakukann yg terbaik
PRAY AND LET GOD DO THE REST= berdoa, dan ijinkan ALLAH menyelesaiakannya
   LULUS dan KOMPETEN 100%

Tak banyak yang ingin saya tuliskan cerita ini, karena tidak akan pernah ada titik pada kisah…………………………………………………………………………………………...

Tuhan Beserta Kita,
Sugeng

Kenangan






KENANGAN
Kadang ,kita ditempatkan dalam satu waktu dimana suatu saat akan merindukannya kembali. Waktu yang membuat merasa begitu berarti, dengan kehadiran orang-orang yang tanpa disadari ikut menjadi bagian terpenting dari hati, dan dengan ketidak sadaran,mereka dianggap milik kita, sebuah possesivitas. Tapi ,life must go on . tak pernah ada waktu yang sama, dengan keadaan yang sama ,orang-orang yang sama,perasaan yang sama,dan kesan yang sama pula.
Setiap orang memiliki kehidupan dan kepentingan sendiri-sendiri dan harus menjalani kehidupan masing-masing,menjalani takdir.
Tapi seperti inilah hati manusia ,selalu merasa “ini milikku!!!”. Kita merasa memiliki sesuatu yang sebenarnya tak pernah benar-benar menjadi milik pribadi. Kita hidup dan bahagia dengan perasaan itu. Tapi kemudian tiba-tiba tersentak,termenung dan berduka saat menyadari waktu tak mungkin digenggam atau dikalahkan .
Kita tak ingin kehilangan,tak ingin kebersamaan cepat berlalu terenggut waktu,tak ingin dipisahkan dengan sesuatu yang telah menyatu dengan hati,tak ingin apapun terenggut dari hidup diri sendiri. Namun,pada akhirnya semua menjadi kenangan. Hanya kenangan. Kebahagiaan,kehadiran orang-orang penting di hati,kebersamaan dengan mereka,semuanya.
Bukankah memang tidak pernah ada kebahagiaan yang lengkap ? But,life must go on. Dan biarlah kenangan itu menjadi milik sang waktu. Toh kita masih bisa menoleh dan menatap kembali ,hanya saja takkan mungkin kesana lagi.


Menjadi TERANG DUNIA bukanlah seperti seorang bintang yang bersinar diatas panggung & dipuja dipuji. Semua terpusat pada sang bintang !
Jadilah seperti sebuah lampu yang menyala menyingkirkan kegelapan.
Hanya memberi terang orang sekitarnya untuk menjadi tahu kesalahannya & dapat melihat kemana arah yang benar.
Setelah menyala tidak ada yang mengagumi,memuja keberadaannya,bahkan kita pun lupa...ada lampu diatas kita yang membuat terang.
BELIEVE~

Kamis, 20 Februari 2014


Puncak Sikunir terletak di dataran tinggi Dieng (Dieng Plateau), tepatnya di desa Sembungan. Desa Sembungan merupakan desa tertinggi di pulau Jawa karena desa ini terletak 2.350 di atas permukaan laut.. Pernah, belum pernah atau planing ?