Walaupun orangtua-ku tidak memberiku tinggal di sebuah villa mewah, mereka tidak membiarkan aku tinggal di jalanan; walaupun orangtua-ku tidak memberiku pakaian branded, mereka tidak pernah membiarkan aku kedinginan; walaupun orangtua-ku bukan orang kaya, mereka selalu memberiku uang jajan yang cukup; walaupun orangtua-ku jarang membawa aku makan di restoran, mereka tidak pernah membiarkan aku kelaparan. Walaupun mereka sangat sederhana, mereka memberi aku cinta yang paling kaya!
Aku mohon kepada sang waktu, janganlah kau melukai mereka, sehatkanlah mereka.
Amin.
ilalang
Senin, 05 Januari 2015
Selasa, 26 Agustus 2014
Kamis, 27 Februari 2014
BECAUSE
TOO MUCH IS NEVER ENOUGH
Pernahkah
kalian merasakan saat dimana kalian sudah berusaha semaksimal mungkin
memperjuangkan sesuatu, tapi pada akhirnya hasilnya sama sekali tidak sesuai
dengan apa yang kalian inginkan? Atau kalian sudah begitu lama menunggu sesuatu
atau seseorang, tapi tetap saja kalian tidak mendapatkan apa yang diinginkan?
Malah dibilang, “Siapa suruh nungguin?! Aku gak pernah nyuruh kok!!!”
Oh,
that totally sucks!! Tidak dihargai, disepelekan, dan dianggap tidak penting
itu tidak enak, apalagi oknum yang melakukannya adalah orang yang benar benar
kita sayang. It hurts, girl!! Aku selalu mencoba untuk menghargai apapun yang
orang lain lakukan untukku karena aku tahu bagaimana rasanya tidak dihargai dan
bagaimana rasanya menunggu. Seperti yang pernah kukatakan, memang terkadang
seseorang tak akan pernah memahami apa artinya menunggu. Melakukan kebaikan
untuk orang lain itu tak pernah ada salahnya walaupun belum tentu tanggapan
dari orang lain ke kita juga baik. Mencintai orang dengan tulus itu tak ada
salahnya,bahkan ketika orang itu tak peduli dan tak lagi membutuhkan kita.
Semua akan kembali ke karma, do good things, and good things happen. Menurutku,
orang yang tidak bisa menghargai apa yang sudah orang lain lakukan dan
mengorbankan sesuatu untuknya itu hanyalah orang-orang egois, mungkin juga
munafik.
Mengikhlaskan
dan menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita itu memang susah,
sangat susah malah. Kadar kekuatan seseorang untuk bersabar itu berbeda-beda,
tapi soal yang susah belum tentu tak bisa dikerjakan. Kita hanya perlu menambah
energy untuk mengerjakannya. Lelah juga belum tentu harus berhenti selamanya.
Ikhlas itu didepan, bukan dibelakang. Kalau sudah terjadi baru ikhlas, itu
namanya pasrah. Aku selalu berpendapat bahwa hidup tak harus sesuai rencana.
Bukan berarti kita tak butuh rencana, tapi aku yakin akan ada kejutan-kejutan
tak terduga di dalam rencana itu. Bagaimana jika hidup tak sesuai dengan yang
direncanakan? Chill out, Dude! Disitulah nikmatnya hidup, disitulah kekuatan
kita untuk bersabar diuji. Masalah-masalah itu pasti akan membuat kita
selangkah lebih maju dan lebih dewasa.
Namun,
terkadang hidup tak semudah itu. Bukan berarti setelah bertubi-tubi menghadapi
masalah, kita akan terbiasa dengan semua itu. Minimal akan ada dua kemungkinan~
kita bisa lebih tegar, lebih kuat, dan lebih dewasa menghadapi hidup atau kita
akan merasa lelah, frustasi, dan bunuh diri. Suatu saat semua yang kulakukan
ini akan terasa sangat melelahkan jika dia masih sedingin itu. Never expecting
too much, because too much is never enough. Jangan menggangap diri kita dewasa
jika masih selalu mengharapkan orang lain selalu mengerti dan memahami diri
kita tanpa kita mencoba untuk memahami orang lain. Jangan mengalah pada
keadaan, mengalahlah pada ketiadaan.
Selasa, 25 Februari 2014
Kisah Permulaan di SMK Pangudi Luhur Muntilan
“BISO
RUMONGSO”
Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan keajaiban Al-Quran dan
Doa. Kedua orang tuaku, Slamet Suroto dan Trimoyah, atas kepercayaan dan
dukungan serta doa yang tanpa batas. Ketiga saudaraku, Pajar Triyanto,
Supriyono, dan kakakku yang paling cantik Pajar Putri Lestari. Bruder Agus
Sekti FIC , Bruder Yusup Kuncoro FIC, dan para Bruder FIC Komunitas Muntilan.
Tak lupa keluarga besar dan kawan-kawanku di Semarang maupun diberbagai
Nusantara. Dan untuk semua pesan yang tak pernah tersampaikan….~
Berbagi
kisah cerita selama 3 tahun bersama
keluarga besar SMK Pangudi Luhur Muntilan, tentunya ini sangat menyenangkan. Tidak
terasa selama 3 tahun saya belajar di Kampus Black Red, dan tinggal di Asrama
Kongregasi Bruder FIC Muntilan. Begitu banyak cerita kisah perjalanan hidup
yang saya lewati suka maupun duka. Itu semua sebagai proses saya belajar dalam
keseharian disetiap esok yang akan lebih baik.
Pertama
kali berangkat menyerahkan formulir pendaftaran dan test seleksi ke SMK Pangudi
Luhur Muntilan saya sangat bersemangat. Berpamitan kepada kedua orang tua ,”ati-ati yo nang ing perjalanan,ojo ngebut
lan ojo lali doa” itu pesan dari ibu. Saya diantar oleh Mas Pajar berangkat
dari rumah (Semarang) pagi pukul 03.30 WIB, menggunakan sepeda motor. Saat itu
udara sangatlah dingin jadi kami memakai pakain jaket yang tebal, dan
berkendara kecepatan sedang. Perjalanan kami tempuh dari Semarang sampai
Muntilan sekitar 2 jam,puji syukur gak ada kemacetan dan halangan apapun
disepanjang perjalanan. Pukul 05.00 WIB sampailah di SMK Pangudi Luhur
Muntilan, sampai didepan gerbang kami disambut dengan suara anjing penjaga. Tak
lama kemudian satpam penjaga malam pun keluar dan membukakan gerbang dan mempersilakan
kami masuk untuk beristirahat di pos satpam. Satpam tersebut Mas Christ dan Mas
Eko ternyata juga masih temannya Mas Pajar. Karena waktu test seleksi masih
lama saya harus istirahat untuk menyimpan tenaga, karena lelahnya saya juga
tertidur selama 1jam di pos satpam.
Waktu
sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, test seleksi pun akan dimulai yang pertama
adalah test akademi dan kujuruan, test jasmani dan rohani, dan test wawancara.
Dengan rasa percaya diri dan semangat yang berkobar saya melaksanakan test demi
test seleksi tersebut. Yeah, semua test tersebut bisa saya kerjakan dan
laksanakan, walaupun belum tahu hasilnya saya tetap optimis, berdoa dan percaya
bahwa semua yang saya kerjakan itu benar. Selesai test saya dan kakak langsung
kemas-kemas dan pulang kembali ke Semarang. Dalam perjalanan pulang ini memang kami
agak lelah, saat dijalan pun kami berhenti beberapa kali untuk istirahat.
Sampai dirumah memang sudah sore menjelang malam, tapi tidak masalah karena
sampai tujuan dengan selamat.
Pengumuman
test pun sudah di informasikan, bahwa saya telah diterima, ya memang sangat
mengembirakan buat saya dan keluarga. Semua keperluan untuk bersekolah di
Muntilan saya siapkan dengan baik dan lengkap apa yang saya butuhkan.
Tahun
2011 bulan Juli adalah awal perjalanan saya menapaki Kabupaten Magelang,
khususnya wilayah Muntilan. Ini pengalaman hidup baru saya berada di
Muntilan, awal yang berat bagi saya
untuk meninggalkan kedua orang tua dan saudara yang berada di Semarang. Tapi
inilah realitas, bahwa hidup tak selamanya berada ditempat yang nyaman, tapi
juga berada ditempat yang baru untuk kita. Bruderan FIC Muntilan, inilah rumah
dan keluarga baru saya selama berada di Muntilan dan utuk selamanya juga. Saya
berterimakasih kepada para Bruder yang telah menerima saya dan memberikan
bantuan.
Tempat,
sekolah, teman, orang-orang, suasana bahkan semuanya akan saya mulai di
Muntilan, SMK Pangudi Luhur Muntilan. Selamat datang itu semua… MOPDIB TA
2011/2012, dilaksanakan selama 4 hari dan diuraikan 3 hari di Kampus SMK
Pangudi Luhur Muntilan, 1 hari di Kompleks Akademi Militer (AKMIL Magelang).
Itulah kegiatan pertama yang harus dilakukan saat penerimaan siswa baru untuk
mengenal lingkungan sekolah maupun kampus. Dikerjain habis-habisan sama kakak
panitia MOPDIB memang bikin malas, suruh nyanyi, pake atribut yang ribet, suruh
bawa alat-alat apapun yang diinstruksikan.
Keluarga
kelas TPB (Wali Kelas Bapak Nori Wibowo dan kawan-kawanku Anjar, Acshan, Adit,
Isna, Andre, Aan, Angga, Kristian, Ramadhan, Fajar, Anis, Hani, Icshan, Kalis,
Margono, Puput, Rina, Dion, Septiadi, Septyan, Bima, Ebo, Thegar, Aryawan,
Wury, Yoga, Bayu, Galih, dan kawanku yang telah pindah sekolah Pascal, Verdy,
Wulan, Deni). Dari satu dan ke yang lain memiliki sifat yang berbeda-beda dan
khasnya masing-masing. Begitu banyak cerita yang pernah terjadi bersama-sama di
dalam kegiatan sekolah maupun diluar sekolah. Tidak terasa sudah 3 Tahun kita
bersama satu angkatan, masuk bersama dan LULUS pun bersama 100%.
THINK
THE BEST = pikirkan yg terbaik, untuk
TO BE THE BEST= menjadi yg terbaik
DO THE BEST = lakukann yg terbaik
PRAY AND LET GOD DO THE REST= berdoa, dan ijinkan ALLAH menyelesaiakannya
TO BE THE BEST= menjadi yg terbaik
DO THE BEST = lakukann yg terbaik
PRAY AND LET GOD DO THE REST= berdoa, dan ijinkan ALLAH menyelesaiakannya
LULUS dan KOMPETEN 100%
Tak
banyak yang ingin saya tuliskan cerita ini, karena tidak akan pernah ada titik
pada kisah…………………………………………………………………………………………...
Tuhan
Beserta Kita,
Sugeng
Kenangan
KENANGAN
Kadang ,kita ditempatkan dalam satu waktu dimana suatu saat akan merindukannya kembali. Waktu yang membuat merasa begitu berarti, dengan kehadiran orang-orang yang tanpa disadari ikut menjadi bagian terpenting dari hati, dan dengan ketidak sadaran,mereka dianggap milik kita, sebuah possesivitas. Tapi ,life must go on . tak pernah ada waktu yang sama, dengan keadaan yang sama ,orang-orang yang sama,perasaan yang sama,dan kesan yang sama pula.
Setiap orang memiliki kehidupan dan kepentingan sendiri-sendiri dan harus menjalani kehidupan masing-masing,menjalani takdir.
Tapi seperti inilah hati manusia ,selalu merasa “ini milikku!!!”. Kita merasa memiliki sesuatu yang sebenarnya tak pernah benar-benar menjadi milik pribadi. Kita hidup dan bahagia dengan perasaan itu. Tapi kemudian tiba-tiba tersentak,termenung dan berduka saat menyadari waktu tak mungkin digenggam atau dikalahkan .
Kita tak ingin kehilangan,tak ingin kebersamaan cepat berlalu terenggut waktu,tak ingin dipisahkan dengan sesuatu yang telah menyatu dengan hati,tak ingin apapun terenggut dari hidup diri sendiri. Namun,pada akhirnya semua menjadi kenangan. Hanya kenangan. Kebahagiaan,kehadiran orang-orang penting di hati,kebersamaan dengan mereka,semuanya.
Bukankah memang tidak pernah ada kebahagiaan yang lengkap ? But,life must go on. Dan biarlah kenangan itu menjadi milik sang waktu. Toh kita masih bisa menoleh dan menatap kembali ,hanya saja takkan mungkin kesana lagi.
Menjadi TERANG DUNIA bukanlah seperti seorang bintang yang bersinar diatas panggung & dipuja dipuji. Semua terpusat pada sang bintang !
Jadilah seperti sebuah lampu yang menyala menyingkirkan kegelapan.
Hanya memberi terang orang sekitarnya untuk menjadi tahu kesalahannya & dapat melihat kemana arah yang benar.
Setelah menyala tidak ada yang mengagumi,memuja keberadaannya,bahkan kita pun lupa...ada lampu diatas kita yang membuat terang.
BELIEVE~
Langganan:
Postingan (Atom)